Mengenal Batu Permata Asli, Batu Sintetis dan Batu Opsidian
Selasa, 31 Maret 2015
0
komentar
1. Batu Permata Asli
untuk mengetahui batu permata asli ada beberapa langkah sederhana yang perlu diketahui diantaranya:
- Urat Alam Yang Tampak, yaitu ciri-ciri khusus yang tampak pada batu permata misalnya urat seperti sidik jari pada safir atau ruby, penomena yang ada seperti cat eye Alexandrite serta star pada safir atau ruby, gunakan kaca pembesar jika diperlukan.
- Kekerasan Batu Permata, Batu permata telah diklarifikasikan berdasarkan kerasnya pada skla mohs. cara pengujiannya dengan hardnes point set pensil atau biasa disebut Jarum uji permata
- Berat Jenisnya, Setiap batu permata mempunyai berat jenis, untuk menguji berat jenis batu gunakan timbangan air. Berat Jenis adalah berat batu tersebut dibagi volumenya.
- Indeks bias atu pemantulan cahaya, carilah indeks biasnya untuk menuntukan keaslian batu permata, gunakan refraktometer
2. Batu Sintetis
Banyaknya
peredaran batu mulia palsu sebenarnya sudah ada sejak jaman dulu, seiring
dengan banyaknya pemburu batu mulia yang kemudian dimanfaatkan oleh orang yang
bersifat tamak untuk memanfaatkan pasar batu mulia yang lagi naik daun dan
pasarnya masih terbuka lebar, hal ini mungkin bisa dikatakan syah bila orang
yang menjual tersebut mengatakan batu tersebut sesuai dengan status batu
tersebut. Dan menurut para pakar batu, yang tidak asli itu ada 4 macam :
Batu
Masakan, sesuai dengan namanya “batu masakan” berarti batu ini dimasak
supaya lebih lebih bagus tampilannya sehingga layak untuk dijual. Cara memasak
batu berbeda-beda menyesuasikan jenis batu dan juru masaknya. Bahasa lebih
kerennya batu ini di treathment, contoh misanya batu safir agar lebih biru maka
batu ini dimasak dengan cara dioven dengan suhu tertentu dan di tambahkan unsur
kimia tertent maka akan menjadi lebih biru menyala dan bisa menjadi king safir
masakan.
Batu Rekaan,
batu jenis
ini adalah batu alami yang kemudian direkayasa oleh perajin dengan cara
menambalnya untuk memperoleh efek yang diinginkan Sebagai contoh adalah batu
zamrud asli yang berwarna hijau pucat, oleh mereka ditambal bagian belakangnya
dengan batu sintetis hijau tua. maka simsalabim jadilah batu zamrud siberia
yang terkenal dengan harganya yang mahal. Batu safir star yang berwarna putih
juga bisa ditambal dengan batu sintetis warna merah atau biru sehingga menjadi
blue safir star atau ruby star. ya kalau sudah dipasang di cincin emas pastilah
batu tersebut tidak terlihat dan tak kalah menarik dengan yang asli. Orang
australia menambal batu opal mereka yang tipis-tipis dengan batuan sejenis
quartz sehingga lebih menarik. dan rekayasa produk ini dinamakan doublet atau
triplet.
Batu Tiruan,
dipasar
orang sering menyebut batu ini dengan imitasi atau palsu karena memang benar
100% palsu, kenapa dibilang palsu karena di test denga cara apapun mulai dari
kekerasan sampai dengan bahan kimia serta struktur mineralnya bukan sama dengan
aslinya misalnya ruby dengan Al2O3-nya maka diganti dengan beling atau porselen.
Pedagang dengan tenangnya membohongi pembeli dengan menyebut ini biduri
sepah,ini blue safir, akan tetapi yang dijual hanyalah sebuah kaca biasa.
Batu
Sintetis, batu sintetis adalah pembuatan batu yang dilakukan bukan
dengan mesin, tapi prosesnya mengambil bahan kimia mineral dari batu aslinya,
misalnya batu intan atau diamond dengan struktur kimianya C atau karbon,
biasanya dengan mesin yang mempunyai suhu 1500 degree celcius dan tekanan 10000
atm dan dengan waktu tertentu maka jadilah sebuah diamond dengan kekerasan 10
scala mohs, structur kimia akan sama yaitu C dan berat jenisnya pun sama yang
membedakannya adalah seratnya ( ciri visualnya) dengan memakai kaca pembesar
minimal 10 tergantung dengan ukuran batunya. apabila alami seratnya cenderung melengkung
dan kemulusannya agak kurang sedangkan sedangkan batu sintetis garis seratnya
cenderung lurus-lurus dan tingkat kejernihannya nyaris tanpa cacat. sebagai
contoh adalah american star, sebenarnya mereka ingin meniru ruby yang asli
namun apabila disandingkan maka starnya pasti berbeda
3. Batu Opsidian
Pada zaman batu, batu obsidian adalah batu
favorit yang dipakai untuk membuat senjata dan sampai sekarang batu ini masih
dijadikan sebagai alat alat bedah. Batu obsidian pertama kali ditemukan oleh
obsidius maka dari itu nama batu ini berasal dari namanya. Batu obsidian dapat
ditemukan di Jepang, Hawaii, Iceland, Mexico, Hungary, Guatemala, Ecuador, New
Mexico dan Arizona.
Kegunaan atau manfaat
Batu obsidian dipercayai memiliki pengaruh-pengaruh antara lain;
1. Menyembuhkan penyakit yang terdapat di area sirkulasi darah.
2. Menghilangkan penyumbatan proses penyembuhan.
3. Meningkatkan kebijaksanaan dan kekuatan.
4. Di Itali, Perancis dan Belanda batu ini dipercayai sebagai jimat pengusir roh jahat yang harus dimiliki di tiap rumah.
5. Orang juga percaya siapa yang pake batu ini akan mempunyai kekuatan gaib dan dirinya akan terlindungi dari penyakit kulit.
semoga artikel ini dapat bermanfaat kepada para pembaca sekalian..
sumber(mbahgoogle.com)
Kegunaan atau manfaat
Batu obsidian dipercayai memiliki pengaruh-pengaruh antara lain;
1. Menyembuhkan penyakit yang terdapat di area sirkulasi darah.
2. Menghilangkan penyumbatan proses penyembuhan.
3. Meningkatkan kebijaksanaan dan kekuatan.
4. Di Itali, Perancis dan Belanda batu ini dipercayai sebagai jimat pengusir roh jahat yang harus dimiliki di tiap rumah.
5. Orang juga percaya siapa yang pake batu ini akan mempunyai kekuatan gaib dan dirinya akan terlindungi dari penyakit kulit.
semoga artikel ini dapat bermanfaat kepada para pembaca sekalian..
sumber(mbahgoogle.com)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mengenal Batu Permata Asli, Batu Sintetis dan Batu Opsidian
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://khairapermatapacitan.blogspot.com/2015/03/mengenal-batu-permata-asli-batu.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar